Yogurt Dengan Beraneka Rasa Ternyata Tidak Baik

Yogurt dengan rasa yang manis ternyata bukanlah sebuah rasa alami dari makanan tersebut. Yogurt Alami semestinya memiliki rasa yang asam yang lezat karena produk ini merupakan hasil fermentasi bakteri susu.

Yogurt sebenarnya sudah ada pada ribuan tahun lalu di Turki sekitar tahun 3000 dan 2000 SM hingga abad ke-20. Pada saat pihak industri yogurt menjadikan makanan tersebut sebagai produk bahan poangan.

Yogurt dengan rasa yang manis ternyata bukanlah sebuah rasa alami dari makanan tersebut.

Yogurt mulai diciptkan dengan beraneka ragam rasa dan manis dimulai antara dekade 1919 dam 1960’an dan yogurt mulai dipatenkan dengan rasa selai buah pada tahun 1933 sedangkan untuk dicampurkan dengan berbagai buah dan beraneka ragam rasa manis mulai ada pada tahun 1963.

Dilansir oleh halaman resmi dari Quaetz, untuk orang Amerika Serikat sendiri saat itu tidak terlalu menarik dengan Yogurt. Tetapi pada tahun 1970’an, Danone dan perusahaan yogurt lainnya melakukan kampanye secara besar-besaran guna meyakinkan orangtua mengenai manfaat yogurt untuk anak-anak.

Hal yang dilakukan untuk meyakinkan anak-anak bahwa yogurt itu layak untuk dimakan, mereka terus menambahkan lebih banyak pemanis untuk menutupi rasa asam dari fermentasi susu, lanjut Danone.

Seorang Profesor pakar nutrisi dan penelitian makanan serta kesehatan masyarakat di New York University, Amerika Serikat, Marion Nestle mengatakan bahwa dalam pemasaran yogurt, kebanyakan dari mereka tidak menyukai yogurt yang biasa karena rasanya terlalu asam. Yogurt mereka akan lebih terjual kepasaran jika ditambahkan pemanis dan aneka rasa.