Ramen merupakan hidangan mie instan yang cukup di gemari di kalangan masyarakat. Proses memasak yang cepat dan juga rasa yang nikmat membuat santapan ini cukup populer di kalangan remaja saat ini. Reman memang mempunyai harga yang jauh lebih mahal jika di bandingkan dengan mie instan yang di produksi di dalam negeri.
penyajian dari ramen juga bisa di kreasikan dengan beragam campuran seperti tahu putih, irisan daun bawang, telur hingga penambahan daging atau ham. Sangat tidak heran jika ramen yang cukup di gemari tersebut akhirnya menimbulkan pertanyaan seputar kesehatan orang orang yang memakannya.
Seperti yang di ketahui bahwa mengonsumsi mie instan adalah sesuatu yang sangat berbahaya bagi kesehatan apalagi hal tersebut dilakukan setiap harinya. Di sebuah situs kesehatan di temuakan sebuah pengalaman yang di bagikan oleh seorang penulis asal korea yang melakukan eksperimen terhadap ramen tersebut.
Percobaan yang dilakukannya adalah mengonsumsi ramen selama lima hari lamanya. Pada percobaan di hari pertama dirinya merasakan hal yang sangat menyenangkan ketika memakan ramen dipagi harinya.
Di malam harinya menu yang di konsumsi masih sama yakni semangkuk ramen yang masak dengan berbagai tambahan seperti telur dan juga irisan daun bawang. Ketika bangun dihari kedua terasa bahwa badan si penulis mulai merasa kelehahan namun hal ini masih dalam kadar yang wajar.
Si penulis akhirnya melanjutkan eksperimennya dengan sarapan semangkuk ramen dipagi hari dan melanjutkan rutinitasnya seperti biasanya. Di malam hari terasa bahwa badan penulis sangat lelah karena kandungan natrium dari ramen yang sangat tinggi namun penulis masih melanjutkan percobaannya dengan mengonsumsi ramen sebelum tidur dimalam hari.
Memasuki hari ketiga penulis mulai kesulitan untuk bangun dipagi hari kerena merasakan rasa malas dan lelah yang cukup berat. Setelah mengonsumsi semangkuk ramen di pagi hari maka penulis melanjutkan kegiatannya namun kali ini penulis merasakan kelelahan dan kesulitan untuk beraktivitas seperti biasanya. Rasa lelah dan malas menjadi salah satu kendala terberat yang dirasakan oleh tubuh sang penulis. Di malam harinya menu ramen kembali menjadi menu makan malam yang tidak bisa dilewatkan sebab percobaan masih berlanjut.
Di pagi hari keempat terlihat bahwa penulis mulai merasakan kejenuhan dengan ramen yang akan menjadi sarapan di pagi hari. Tubuh si penulis bahkan bereaksi sangat lambat karena ramen yang dimakan selama empat hari tersebut. Di hari terakhir penulis akhirnya merasakan banyak gangguan terhadap kesehatannya yakni mulut yang sangat kering sehingga memaksa dirinya untuk mengonsumsi air jauh lebih banyak dari biasanya.
Pola gerak tubuh yang menjadi lebih lambat dari biasanya hingga rasa lelah dan malas yang sangat berat. Jadi di akhir kesimpulan mengonsumsi ramen secara berlebihan bisa berdampak buruk terhadap tubuh kita. Penyakit seperti tekanan darah tinggi hingga diabetes bisa saja menyerang kesehatan seseorang yang rutin mengonsumsi ramen tersebut dalam jangka panjang.