Menurut teori Rafael da Silva, Mourinho membuat para pemain MU Frustasi dengan instruksinya
memainkan sepak bola dengan strategi bertahan.
Musim panas pada tahun 2016 lalu, Sang klub Setan Merah ini mengambil keputusan yang besar dengan merekrut Jose Mourinho menjadi manajer klub mereka, menggantikan Louis van Gaal yang dipecat beberapa waktu sebelumnya.
Dengan prestasi-prestasinya Mourinho dikenal sebagai manajer papan atas di Eropa, hal tersebut pun
sebelumnya menjadi predikat yang bagus dan menghasilkan ekspektasi yang baik untuk mengembalikan kejayaan Manchester United. Akan tetapi, Jose Mourinho dipecat oleh manajemen MU
setelah dua musim.
Sang mantan bek Manchester United ini pun berpendapat bahwa para pemain MU tidak dapat
mengeluarkan kemampuan bermain mereka karna mereka tidak bahagia saat dilatih Mourinho.
Menurut Rafael, beberapa pemain tahu caranya bertahan namun ketika perintahnya semakin memberatkan justru memungkinkan pertahanan mereka menjadi runyam dan tak berarah.
Analisa Rafael ini menunjukkan bahwa Mourinho terlalu memperhatikan aspek bertahan sehingga timnya jengah dengan arahan yang repetitif seperti itu, seharusnya Mourinho dapat meniru cara mantan manajer MU, Sir Alex Ferguson yang mampu memberikan keseimbangan yang cenderung bersifat menyerang.
Sekarang posisi Jose Mourinho digantikan oleh Ole Gunnar Solksjaer, pelatih berusia 45 tahun ini berhasil membuat Setan Merah hanya mengalami 1 kekalahan dari 12 laga.