Johan Budi selaku Juru Bicara dari Istana Kepresidenan angkat bicara dan membantah berbagai tudingan tentang pernyataan Presiden Jokowi yang dianggap provokatif saat memberikan pengarahan dalam event Relawan Projo (Pro Jokowi) yang diselenggarkan di SICC (Sentul International Convention Centre), Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 04 Agustus 2018.
Saat dijumpai di Hotel Mercure, Johan Budi mengatakan, “Saya kira apa yang disampaikan oleh Bp Jokowi hanyalah sebuah kiasan. Perkelahian jangan selalu dikaitkan pada fisik saja. Maksud dari perkataan tersebut adalah kita tidak boleh memfitnah, tidak boleh mengujarkan rasa kebencian tetapi kita harus menghadapinya”.
Pernyataan Johan tersebut dilakukannya untuk menghadapi pernyataan dari salah satu anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade. Dalam pernyataannya tersebut, Andre menganggap pernytaan Jokowi tersebut memiliki unsur kekerasan.
Dalam pesan singkat yang diterima oleh media Tempo, Andre mengatakan “Gerindra menyayangkan arahan yang dikeluarkan oleh Jokowi yang meminta relawannya untuk lebih berani jika diajak berantem”.
Dalam event tersebut, Jokowi meminta pendukungnya untuk tidak memulai sebuah permusuhan, memfitnah, dan mencela serta menjelekkan orang lain tapi “Kalau Diajak Berantem juga Berani”.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi meminta mereka untuk lebih bekerja keras dari kubu sebelah dalam pemilihan presiden yang akan segera dilaksanakan pada tahun 2019.
Budi Arie Setiadi selaku Ketua Umum dari Projo (Pro Jokowi) berpendapat bahwa pernyataan Jokowi tidak ada yang berlebihan, tetapi hanya ingin memacu semangat dari relawan untuk lebih bersemangat.